Minggu, 24 Maret 2013

Keturunan Nabi Muhammad SAW


Sebelum menulis atau komentar soal keturunan Nabi Muhammad SAW ada baiknya membaca sejarah para Nabi terlebih dahulu. Karena yang dibicarakan adalah soal keturunan manusia yang Allah telah angkat sebagai utusanNya. Bukan presiden atau camat.

Nabi Adam AS memiliki 2 anak, Habil dan Qabil yang sifatnya berbeda. Habil memiliki sifat taat, hormat, setia, tekun sedangkan Qabil memiliki sifat pendengki, culas, pemberontak, tidak sabar. Nabi-nabi dan manusia berikutnya adalah semua keturunan Adam AS ini. Tapi Allah memelihara para Nabi berikutnya: Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, sampai Muhammad SAW hanya dari keturunan Habil yang baik bukan Qabil. Atau anda punya bukti lain ?? Silahkan search dan googling sendiri.

Begitupun sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Tradisi itu terpelihara, baik secara gen maupun kebiasaan yang mereka jaga dari leluhur mereka. Walaupun mayoritas masyarakat arab saat itu jahiliyah tapi tidak semua (mayoritas tidak berarti semua) demikian. Kemudian Nabi menikah, memiliki anak, terus memiliki cucu, artinya Nabi Muhammad SAW memiliki keturunan. Sangat lucu kalau ada orang mengatakan Nabi Muhammad SAW tidak memiliki keturunan.

Betul, anak laki-laki Nabi Muhammad SAW semua meninggal sebelum memiliki anak. Betul juga Alquran secara tegas mengatakan bahwa garis keturunan itu dari laki-laki. Allah melaknat suatu kaum yang mengangkat Ibu sebagai garis keturunan (*).Nah, sekarang tanya diri anda sendiri. Apa kakek nenek kalian memiliki keturunan ? Apa anda (laki-laki dan perempuan) merupakan keturunan dari kakek dan nenek anda ? Atau mungkin anda menetas dari telur dinosaurus atau muncul menangis owek owek dari tengah kecambah ? hehehe

Coba lihat dan perhatikan lagi. Apa wajah kamu atau saudara kamu ada yang mirip dengan kakek nenek mu, dan juga ada sifat-sifat yang mirp (dalam ilmu biology ini namanya Fenotif) ? Kemudian silahkan tanya dokter yang paling pinter dimanapun, apa kamu mewarisi gen-gen kakek dan nenek kamu juga ?

Jadi jelas kakek dan nenek kalian memiliki keturunan, yaitu kalian sekarang dan anak cucu kalian nanti. Yang akan mewarisi gen-gen yang ada pada kalian sekarang, yang kalian dapatkan dari kakek- nenek kalian dahulu. Lantas, kenapa kalian mengatakan Nabi Muhammad SAW tidak memiliki keturunan ? Padahal Nabi memiliki anak, cucu cicit seperti kakek nenek kalian memiliki kalian sekarang ? Apa ini karena jealousy/kecemburuan karena kalian bukan cucu cicit beliau,sifat kecemburuan yang kalian wariskan dari Qabil ? Astaghfirullah, mudah-mudahan ini hanya sekedar ketidak tahuan anda.

Demikianlah seterus nya para cucu dan cicit Nabi Muhammad SAW menjaga tradisi dan garis keturunan mereka sampai sekarang. Karena garis keturunan dari laki-laki , bagi yang perempuan mereka lebih memilih menikah dengan yang sesama AhlilBait agar masih bisa memakai nama keluarga. Karena bila wanita menikah dengan laki-laki maka dia tidak dapat lagi memakai nama ayahnya, tapi ikut nama suami. Sekali lagi perlu digaris bawahi bahwa hal tersebut merupakan hak sesorang untuk menikah dengan siapa dan tidak menikah dengan siapa. Hak seseorang untuk memilih siapa pasangan hidup nya. Anda tidak akan menemukan secara langsung aturan ini dalam Alquran. Tapi secara tidak langsung dari ayat tadi yang menjelaskan bahwa garis keturunan itu dari laki-laki. Buanglah sifat-sifat bodoh kaum Yahudi purbakala dalam diri anda, yang menginginkan kitab suci mereka menjelaskan sedetail-detailnya setiap hal permasalahan mereka. Atau baru mau percaya pada Tuhan setelah mereka melihat sendiri sosok Tuhan didepan mata mereka. Innalillahi.

Kembali ke ikhwal keturunan Nabi Muhammad SAW. Menjelang wafatnya Nabi berpesan mengenai 2 hal yang dikenal sebagai “Tsaqalain” yang kira-kira artinya “ Ku tinggalkan 2 hal agar kalian tidak sesat selamanya, yaitu Kitabullah dan AhlilBait”. Tapi kata AhlilBait ini belakangan digeser arahnya ke Hadist. Silahkan di google sendiri mengenai “Tsaqalain” ini. Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa Alquran dan AhlilBait tidak bisa dipisahkan sampai bertemu Nabi nanti di telaga Kautsar.
Sampai disini saya ingin menyimpulkan isi dari tulisan si penulis:

1. Saya tidak faham dengan inti atau tujuan tulisan tersebut. Kalau maksud nya membahas soal pernikahan diantara AhlilBait . Saya kira itu adalah hak para Habaib dan Syarifah untuk menikah dengan siapa dan tidak mau menikah dengan siapa. Hak setiap orang dimanapun untuk memilih siapa pasangan hidupnya. Sepanjang menjalankan hak tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dalam AlQuran, malah sesuai dengan panduan dalam AlQuran bahwa garis keturunan itu dari laki-laki.

2. Penulis tulisan ini kelihatan ambiguess, bersifat mendua atau memiliki dua hehehe. Disatu sisi dia mengetahui adanya AhlilBait dan menghormatinya disatu sisi dia mempertanyakan pernikahan mereka. Bukankah pernikahan sesama AhlilBait memang secara alami merupakan prasyarat riwayat diatas tadi yang mengatakan AhlilBait akan terus ada sampai akhirzaman ?

3. Judul dari tulisan tersebut dengan menambahkan “Liberating your mind” sangat tidak tepat. Seandainya penulis juga merupakan AhlilBait dan tulisan tersebut sebagai pertanyaan bagi para AhlilBait dalam kelompoknya bolehlah ada kata “Liberating”. Walaupun gak tepat betul karena kalaupun ada AhlilBait yang tulisannya begitu artinya dia kurang membaca, kurang mendegar dan kurang melihat alias kuper. Hati-hati sekarang banyak orang jahil nalarnya gak seberapa tapi memakai merek “Liberal/Liberating” hehehe..kalau diajak debat mereka lari masuk kedalam hutan kebodohannya

Sandainya penulis dari suku jawa terus membuat tulisan mempertanyakan soal membungkuk2 dalam sungkeman, barulah dia bisa dikatakan “Liberating” sebab mempertanyakan tradisi dan kebiasaan dalam kelompoknya sendiri. Tapi kalau mempertanyakan suatu tradisi dalam kelompok orang lain sepertinya lebih cocok dikatakan mencampuri urusan orang lain yang dia tidak tahu dan tidak memiliki kepentingan. Kenapa penulis tidak menulis mempertanyakan Ratu Elizabeth yang mengangkat hanya keturunannya menadi Ratu/Raja Inggris? Bukankah tiap warga Inggris memiliki persamaan hak dan hukum ? Atau kenapa gak menulis buat orang-orang dicina atau bule di amerika dan eropa kenapa kalo menikah lebih memilih sesama cina atau sesama bule ? Kayaknya banyak yang setuju penulisan tersebut bukan nya “Liberating” tapi Crazying atau usil dengan urusan orang lain in heheheh

4. Penulis tulisan mengatakan banyak warga keturunan arab yang marah dengan tulisan nya. Alangkah baiknya kalau tulisan marah nya itu dimuat juga dalam blog jadi terlihat bahwa penulis tidak berbohong dan sekedar membuat fitnah untuk menarik minat baca orang pada tulisannya. Kalau menurut saya pribadi isi tulisan cuma memfitnah dan mengajak orang untuk memfitnah. Atau penulis mungkin dahulunya barasal dari keturunan Qabil yang ingin menunjukkan rasa iri dan dengki pada AhlilBait ? Atau mungkin menyukai wanita AhlilBait tapi cintanya ditolak ? Hehehe …Cinta ditolak blog pun bertindak, hehehehe..kasiman. Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar